SUV kelas medium menjadi salah satu pilihan bagi banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan mobil yang gagah namun tetap nyaman dipakai di dalam kota. Salah satu pilihan SUV medium yang pasaran bekasnya cukup menggoda saat ini adalah Chevrolet Captiva.
Mobil yang pertama kali muncul di Indonesia pada 2007 ini saat itu berhasil menarik perhatian masyarakat dan dapat bersaing dengan rivalnya seperti Honda CR-V atau Nissan X-Trail. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang cukup impresif bagi merek asal Amerika Serikat ini.
Meski mengusung merek Chevrolet, sejatinya Captiva merupakan mobil dari Korea Selatan karena didesain oleh tim GM-Daewoo dengan menggunakan basis GM Theta. Desainnya sendiri terinspirasi dari mobil konsep Chevrolet S3X yang muncul pada 2004.
Meski sudah tak dijual lagi di Indonesia dan ditambah hengkangnya Chevrolet dari Indonesia, Captiva masih cukup memiliki banyak penggemar dan komunitas yang aktif hingga sekarang.
Meski tidak pernah mengalami pergantian generasi atau body yang signifikan, Captiva tercatat mengalami 2 kali ubahan sepanjang perjalanannya dari 2007 hingga 2018. Berikut perjalanan Chevrolet Captiva di Indonesia:
Chevrolet Captiva Non Facelift (2008-2011)
Chevrolet Captiva hadir pertama kali di Indonesia pada Juni 2007, berselang 1 tahun dari rilisnya secara global. Saat itu Captiva menjadi senjata andalan Chevrolet untuk mendongkrak angka penjualan.
Pada saat kemunculannya, banyak yang menganggap Captiva merupakan penerus Chevrolet Blazer yang sempat menjadi SUV yang populer di akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Namun berbeda dengan Blazer yang berbentuk mengotak layaknya SUV Amerika, Captiva memiliki desain membulat yang juga disokong dengan sasis monokok yang menambah kenyamanan.
Fitur Captiva pada saat itu juga bisa dibilang sangat lengkap. Selain memiliki bangku baris ke-3 yang tidak dimiliki rivalnya, Captiva juga dilengkapi dengan AC climate control dan fitur keamanan seperti 6 buah airbag, ABS dan EBD untuk pengereman, serta MID yang menampilkan suhu AC, konsumsi bahan bakar, serta kompas.
Mulanya, Captiva hadir dengan mesin bensin 2.400 cc dengan tenaga 165 PS dan torsi 230 NM. Pada 2008 hadir mesin diesel 2.000 cc VCDi dengan turbocharger yang menghasilkan tenaga 152 PS dan torsi 360 Nm. Untuk varian bensin tersedia dalam pilihan transmisi manual 5 percepatan dan otomatis 5 percepatan sementara varian diesel hanya memiliki pilihan otomatis 5 percepatan.
Tahun 2009, Chevrolet menghadirkan Captiva dengan penggerak 4 roda AWD yang menggunakan mesin diesel sebagai pelengkap varian dengan penggerak roda depan untuk menyaingi SUV ladder frame seperti Toyota Fortuner atau Ford Everest yang memiliki varian penggerak 4 roda. Hal ini menjadikan Captiva menjadi satu-satunya di kelasnya yang memiliki varian penggerak 4 roda.
Chevrolet Captiva Facelift (2011-2016)
Agar tak kalah dengan pesaingnya, Chevrolet melakukan facelift pada Captiva pada 2011. Secara fisik, ubahan paling terlihat ada di bagian depan di mana kini sudah mengusung desain grill baru dengan dua buah grill besar di bagian atas dan bawah dengan logo Chevrolet di tengah layaknya model Chevrolet pada era tersebut.
Selain itu terdapat juga perbedaan di bagian interior di mana ada perubahan minor di bagian desain konsol tengah serta penggunaan speedometer dengan desain baru. Sedangkan di sisi lain hampir tak banyak ubahan berarti.
Baru pada 2014 GM Indonesia kembali melakukan minor facelift pada Captiva. Kali ini ubahan dilakukan di bagian lampu belakang, desain knalpot baru, pelek yang lebih besar (19 inci) serta tambahan fitur-fitur baru seperti AC dual zone, steering switch control, side curtain airbag, jok elektrik di bagian pengemudi, active rollover protection, dan electronic stability control
Pada versi facelift ini masih menggunakan konfigurasi mesin yang sama seperti versi non facelift namun tenaganya kini bertambah. Versi diesel kini memiliki tenaga 163 PS dan torsi 400 Nm berkat penggunaan teknologi DOHC. Pilihan transmisi kini hanya tersedia otomatis tiptronic 6 percepatan dengan opsi penggerak roda depan dan AWD.
Chevrolet Captiva Facelift Terakhir (2016-2018)
Tahun 2016, GM Indonesia kembali melakukan facelift besar pada Chevrolet Captiva. Kembali bagian depan mengalami pergantian desain yang lebih apik serta menggunakan aksen krom. Ada juga daytime running light yang menggunakan LED. Selain itu juga ada ubahan di bagian overfender yang kini sewarna bodi.
Interior mendapatkan penyegaran besar-besaran dengan menggunakan desain baru seperti di bagian setir dan konsol tengah sehingga membuat interior Captiva terlihat jauh lebih modern. Tidak hanya itu, kini Captiva baru juga menggunakan head unit dengan teknologi MyLink yang dapat tersambung dengan Apple CarPlay dan Android Auto.
Fitur keamanan juga semakin banyak dengan adanya blind spot monitoring, passive keyless entry, traffic crossing alert, hill descent control, serta blind spot monitoring. Ada juga fitur tire pressure monitoring system yang dapat memantau kondisi tekanan angin dalam ban.
Pada facelift terakhir ini pilihan mesin bensin ditiadakan sehingga hanya tersisa varian diesel dengan tenaga 163 PS dan torsi 400 Nm dengan transmisi otomatis. Untuk penggeraknya sendiri masih tersedia pilihan roda depan dan AWD.
Kiprah Captiva di Indonesia sendiri berakhir pada 2018 setelah Chevrolet mengumumkan berhenti menjual SUV ini. Meski begitu, Chevrolet masih menjual Captiva generasi kedua di beberapa negara seperti di Thailand dan beberapa negara Amerika Latin yang berbasis dari Baojun 530 atau lebih dikenal sebagai Wuling Almaz di Indonesia.